SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin
<p><strong>Sirajuddin: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam, </strong>diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang. Jurnal ini memuat naskah hasil kajian dan penelitian para peneliti dan akademisi Pendidikan Islam; ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Pendidikan Islam, Manajemen Pendidikan Islam, dan pondok pesantren.</p> <p>Penerbitan Jurnal Sirajuddin dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan Desember dan Juni.</p> <p> </p> <p>(<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20211229370831234">E-ISSN: 2809-6134</a>)</p> <p>(<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20211231311431838">P-ISSN: 2809-6606</a>)</p> <p><strong>Official Address</strong> : Jalan Raya Banyuputih Kidul Jatiroto Po. Box. 101 Lumajang 67355 Jawa Timur Telp. (0334) 882800</p> <p><strong>Email</strong>: jurnalsirajuddin@gmail.com</p>P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANGen-USSIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam2809-6606MENGENAL ALAM SEKITAR UPAYA MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DI SD/MI
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2182
<p>This study aims to describe efforts to improve students’ science literacy through contextual learning that connects science materials with the natural environment surrounding elementary school students. The research employed a descriptive qualitative approach and was conducted at SDN Mangli 1 Jember and MIN 3 Jember. Informants included the school principals, science teachers, students’ parents, and students in grades IV and V. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation, and analyzed thematically using the Miles and Huberman model with source and technique triangulation. The findings revealed that efforts to improve science literacy were carried out by actively involving students in observation, simple experiments, and reflection on natural phenomena in their surroundings. Contextual learning was implemented through the integration of CTL (Contextual Teaching and Learning) principles such as inquiry, learning community, and authentic assessment. The school environment was utilized as a learning resource that encouraged student engagement and the development of science process skills. Learning activities that connected subject matter to real-life contexts effectively fostered curiosity, critical thinking skills, and environmental awareness. This study recommends that teachers consistently apply locally contextualized learning as a strategy to enhance science literacy at the elementary level. Furthermore, involving parents and the community is essential to support more meaningful science learning for students.</p>Siti MutmainahUmi FarihahIndah Wahyuni
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-30421710.55120/sirajuddin.v4i2.2182PARADIGMA PERKEMBANGAN KURIKULUM DARI K13 KE KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2141
<p>Artikel ini membahas paradigma perkembangan kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research) yaitu dengan cara menghimpun data dari berbagai sumber literatur dengan cara meliputi buku-buku, prosiding seminar nasional, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan K13 menekankan pada pendekatan tematik integratif dengan mengutamakan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis penguatan literasi, penanaman karakter, serta penerapan asesmen autentik. Pada kurikulum ini, materi pembelajaran Bahasa Indonesia disusun secara terpadu dengan berbagai mata pelajaran lainnya, dan lebih fokus pada pencapaian kompetensi dasar serta indikator pencapaian yang telah ditetapkan.. Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI memiliki ciri khas yang berbeda, antara lain penekanan pada pemahaman dan keterampilan literasi, pembelajaran berbasis proyek, serta penanaman nilai-nilai kemandirian dan kreativitas. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka juga lebih mengutamakan pengembangan kompetensi melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada potensi serta kebutuhan lokal siswa. Selain itu, asesmen pada Kurikulum Merdeka bersifat formatif dan diarahkan pada pencapaian perkembangan siswa secara holistik, bukan sekadar mengukur hasil akhir.</p>Siti MaimunaImron Fauzi Mukni’ah
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-304281310.55120/sirajuddin.v4i2.2141KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/1929
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Pengertian Supervisi Pendidikan, (2) Bagaimana Tujuan Supervisi Pendidikan, (3) Bagaimana Prinsip Supervisi Pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode studi kepustakaan. Supervisi Pendidikan adalah pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar. pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Tujuan Supervisi Pendidikan yaitu meningkatkan kemampuan secara profesional dan teknik bagi guru, kepala sekolah serta personil sekolah lainnya agar proses pendidikan yang telah disusun mampu berjalan sesuai yang diharapkan. Supervisi Pendidikan memiliki 4 Pripsip, yaitu : Prisip ilmiah, Prinsip demokratis, Prinsip Kerjasama, Prinsip konstruktif dan kreatif.</p>Ahmad Rafi Uddin HaqTri Prasetyo Utomo
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-3042141810.55120/sirajuddin.v4i2.1929ANALYSIS OF IBRAHIM MUSTHAFA'S THOUGHTS IN THE DEVELOPMENT OF NAHWU SCIENCE: CRITICAL AND EPISTEMOLOGICAL ANALYSIS
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2139
<p><em>This study aims to examine the thoughts of Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā in the renewal of Arabic grammar (nahwu) through a critical and epistemological approach. Recognized as a reformist in Arabic linguistics, Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā sought to simplify and modernize traditional nahwu to make it more functional, communicative, and relevant to contemporary language learning needs. In his seminal work I</em><em>ḥ</em><em>yā’ an-Na</em><em>ḥ</em><em>wi, he presents sharp critiques of the complexities of classical grammar, particularly the concept of ‘āmil, the i‘rāb system, and the excessive reliance on speculative analogical reasoning. This research uses a qualitative library research method with an epistemological-comparative analysis, especially by contrasting the perspectives of Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā with those of Imam Sībawaih, the foundational figure of classical nahwu. The findings reveal that Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā offers a deep transformation in structure, terminology, and teaching methods of nahwu, making it simpler and more meaningful. His ideas represent a paradigm shift from a rigid textual tradition to a practical and contextual linguistic framework, bridging classical heritage with modern linguistic discourse.</em></p>Candra Agus SaputraMuhammad Attila Rifiananda Akhmad Aliudin Fauzi Ridwan
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-3042193010.55120/sirajuddin.v4i2.2139 ANALISIS PERILAKU BULLIYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DAN CARA PENCEGAHANNYA
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2074
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fenomena bullying yang terjadi di MI Miftahul Ulum Banyuputih Kidul serta dampaknya terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini melibatkan 29 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga bentuk bullying yang terjadi di sekolah, yaitu bullying fisik, verbal, dan mental. Siswa sering kali mengalami bullying fisik berupa dorongan, pukulan, serta perlakuan iseng lainnya. Dampak dari bullying ini sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa, dengan banyak di antaranya merasa terisolasi, kurang percaya diri, dan enggan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Penurunan motivasi belajar juga mengarah pada penurunan prestasi akademik serta munculnya gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan beberapa pendekatan untuk meningkatkan motivasi belajar korban bullying, antara lain dengan memberikan dukungan emosional, menetapkan tujuan belajar yang realistis, menciptakan lingkungan belajar yang aman, serta memberikan penguatan positif. Selain itu, pendidikan tentang empati juga dianggap penting untuk mencegah perilaku bullying dan menciptakan hubungan yang lebih sehat antara siswa. Dengan demikian, upaya pencegahan dan intervensi yang tepat diharapkan dapat mengurangi dampak negatif bullying terhadap perkembangan siswa.</p>Evi YulianiBarkah Agustina Rofiih
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-3042314110.55120/sirajuddin.v4i2.2074IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2308
<p>Penanaman nilai-nilai Islam sejak dini merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Pendidikan dasar sebagai tahap awal dalam proses pembelajaran formal menjadi sarana strategis untuk menginternalisasikan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan dasar di Indonesia, baik secara eksplisit dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) maupun secara implisit dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dan observasi lapangan terbatas pada beberapa sekolah dasar di wilayah Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun nilai-nilai Islam telah diakomodasi dalam kurikulum, pelaksanaannya sangat tergantung pada kompetensi guru, dukungan lingkungan sekolah, serta integrasi antarmata pelajaran. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan berkelanjutan bagi guru dan penguatan budaya sekolah yang Islami sebagai upaya optimalisasi implementasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum pendidikan dasar.</p>Mochammad AfifuddinMohammad Sholehuddin
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-3042424810.55120/sirajuddin.v4i2.2308KONSEP POLA ASUH ANAK DALAM MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI (STUDI EDUKATIF Q.S LUQMAN AYAT 13-19)
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2313
<p>Degradasi moral merupakan fenomena yang nyaris melanda masyarakat Indonesia di semua kalangan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mempelajari metode pengasuh Qur'ani yang ditemukan dalam Surat Luqman ayat 13–19 sebagai model pendidikan untuk membentuk generasi Qur'ani. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan. Penelitian ini menyelidiki literatur tafsir klasik dan kontemporer serta literatur pendidikan Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima komponen utama terlibat dalam perawatan Luqman terhadap anaknya: tauhid, kesadaran akan pengawasan Allah, pendidikan ibadah dan akhlak, pembentukan etika sosial, dan cara berkomunikasi yang penuh kasih sayang dan hikmah. Membentuk orang yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab secara sosial sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip ini. Pola asuh ini tidak hanya relevan untuk keluarga Muslim; juga dapat dimasukkan ke dalam sistem pendidikan formal dan non-formal untuk membangun generasi yang berkarakter Islami dan mampu menghadapi tantangan zaman. Dengan menggunakan Al-Qur'an sebagai landasan pendidikan, generasi Qur’ani diharapkan dapat membangun secara menyeluruh dalam hal spiritual, moral, dan sosial.</p>Nabila AmaliaDiana Durrotul Lum’ahImaniar Mahmuda
Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam
2025-06-302025-06-3042495810.55120/sirajuddin.v4i2.2313PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN SINERGI ANTAR MASYARAKAT NELAYAN
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2332
<p>Pendidikan Islam merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan masyarakat. Pendidikan Islam dapat berperan dalam meningkatkan sinergi antar masyarakat nelayan. Hal ini dikarenakan pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, saling tolong-menolong, dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut dapat menjadi landasan bagi masyarakat nelayan untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan normative dan sosiologis yakni interaksi lingkungan yang sesuai dengan unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Adapun sumber data penelitian ini adalah masyarakat nelayan. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan tentang Pendidikan Islam Akad Kerjasama <em>Syirkah </em>dibagi menjadi dua macam yaitu <em>syirkah amlak </em>dan <em>syirkah uqud. </em>Dimana <em>syirkah amlak </em>dibagi menjadi dua bentuk yaitu <em>syirkah amlak ikhtiyar </em>dan <em>syirkah amlak ijbar</em>. Sedangkan mengenai pembagian <em>syirkah uqud </em>ulama berbeda pendapat mengenai bentuknya. Akan tetapi, menurut Tetapi beberapa fuqaha berbeda pendapat dalam membagi macam-macam syirkah al-Uqud, yaitu : menurut Hanabilah syirkah ini dibagi menjadi lima, diantaranya yaitu; <em>Syirkah</em></p> <p><em>‘Inan</em>, <em>Syirkah </em>Mufawadhah, <em>Syirkah </em>Abdan, Syirkah Wujuh, Syirkah Mudharabah. Sedangkan menurut Hanafiyah syirkah ini dibagi menjadi enam, yaitu; Syirkah Amwal,Syirkah A’mal, Syirkah Wujuh masing-masing dari ketiga bentuk ini terbagi menjadi <em>mufawadhah </em>dan</p> <p><em>‘inan.</em>Menurut Malikiyah dan Syafi’iyah syirkah ini dibagi menjadi empat, diantaranya; Syirkah</p> <p><em>‘Inan</em>, Syirkah Mufawadhah, Syirkah Abdan, Syirkah Wujuh. <em>Syirkah </em>apabila telah memenuhi rukun dari <em>syirkah </em>tersebut yaitu adanya para pihak dan ijab qabul.</p>HafidFitiriatul MunawwarahAbdullah Khoirul Yakin
Copyright (c) 2023
2025-07-202025-07-204211813110.55120/sirajuddin.v3i1.2332MAKNA BAROKAH PRESPEKTIF AL-QUR’AN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SPIRIT BELAJAR SANTRI
https://ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2333
<p>Al-Qur’an adalah kalam Allah SWt yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan penuh berkah melalui perantara malaikat jibril a.s yang tertulis pada <em>mashahif</em>. Diriwayatkan kepada kita secara mutawatir. Membacanya terhitung bernilai ibadah. Diawali dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Naas. Kebenaran yang dibawa oleh Al-Qur’an dengan penuh keberkahan supaya <em>di tadabburi</em>, dihayati, diperhatikan dan dipelajari isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.</p> <p>Barakāh adalah <em>Ziyādatul Khair </em>artinya bertambahnya kebaikan. Barokāh juga bisa</p> <p>artikan tetapnya sesuatu, dan bisa juga diartikan bertambahnya atau berkembangnya sesuatu. Keberkahan yang digambarkan dalam Al-Qur’an bisa berupa keberkahan dalam berkeluarga, berkah mendapatkan rziki, berkanya para kekasih Allah dan para sholihin, ada pula penggambaran keberkahan Al-Qur’an, pohon dan Air Zamzam dll. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mendapat berkah Allah dalam Al-Qur’an, dengan meneliti ayat-ayat berkah dalam prespektif Al-Qur’an. Metode penelitian yang dipakai untuk mengetahui dua hal tersebut adalah metode penelitan kualitatif, sedangkan sumber data penelitian adalah Ayat-ayat barokah dalam Al-Qur’an dan sumber lainnya yang berkaitan dengan berkah.</p>HafidAhmad syukkurCandra Yulianto
Copyright (c) 2023
2025-07-202025-07-204213214410.55120/sirajuddin.v3i1.2333